Permulaan cinta adalah ketika membiarkan orang yang kita cintai dan kita sayangi menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan.
Sering kali kita dituntut untuk menjadi yang sempurna, walaupun sebenarnya sempurna itu belum tentu menjadi yang terbaik.
Pada dasarnya kesempurnaan itu bukan dari fisik, melainkan dari hati dan kedewasaan serta pola pikir kita terhadap apa yang akan kita lakukan di masa yang akan datang.
Terkadang dalam memikirkan masa depan kita sering terlintas masa lalu yang begitu indah, yang memaksa kita untuk kembali mengingat ingat kejadian itu.
Masa kecil yang selalu dipenuhi dengan sifat manja.
Masa sekolah yang tidak luput dari kebebasan.
Serta masa remaja seperti sekarang ini yang semuanya telah ditumbuhi oleh benih-benih percintaan.
CINTA...masa inilah yang tidak mungkin pernah kita lewatkan dalam hidup.
Entah apapun alasannya, semua pasti akan dan pernah merasakan indahnya cinta.
yah,, namanya juga hidup, tanpa adanya cinta disekeliling kita, hidup akan terasa hampa sekali, flat banget.
Cinta itupun sendiri gak pernah memaksa kita untuk menjalaninya, dia datang dengan tiba-tiba dan secara perlahan tapi pasti.
Awalnya sih kita anggap biasa, tapi lama-kelamaan kebiasaan itu berubah menjadi terbiasa.
Dan dari kebiasaan inilah muncul benih-benih yang dinamakan cinta.
Kita tidak pernah berharap rasa cinta yang kita miliki diberikan kepada orang yang salah.
Walaupun kenyataannya sering kita alami kejadian ini, kita udah cinta, sayang juga, malah disalahgunakan, dalam artian perasaan kita dipermainkan.
Hmm..Betapa sakitnya perasaan yang benar-benar tulus tetapi malah dipermainkan.
Tapi kita gak perlu berpikir terlalu jauh tentang hal ini, karena segala sesuatu pasti ada awal dan akhirnya.
Rasa cinta yang tak pernah terbaca oleh hati, kepekaan yang tak pernah terbentuk, menjadi alasan dimana awal dan akhir memang nyata.
Kenyataan inilah yang membuat kita enggan memikirkan masa depan, sering terlarut dalam masa lalu yang kelam, mencoba untuk bangkit namun tetap bertahan, sehingga pada akhirnya hanya membuang waktu saja, padahal kita berharap semuanya akan menjadi indah, tetapi kenyataan berbanding terbalik dengan apa yang kita harapkan.
Tapi semua itu tergantung pada diri kita sendiri, apakah memilih jalan untuk bangkit dari keterpurukan masa lalu dan move on, atau kita bertahan dengan keadaan gagal move on.
Yang jelas, cinta itu bisa nyenengin banget, juga bisa sangat nyakitin.
Dan kita gak akan merasakan sakit kalo kita udah terbiasa tersakiti karena cinta.
be your self.
0 komentar:
Posting Komentar